Gempa Bumi di Blitar Karena Konvergensi Gesekan Lapisan Bumi Dalam Laut
Blitar – Gempa bumi berkekuatan 4,4 magnitude mengguncang Blitar Jawa Timur, Senin dini hari, menurut Badan Metorologi Klimatologi dan geofisika (BMKH) Suwardi, gempa bumi terjadi karena adanya fenomena alam, dimana saat ini inti bumi bergerak atau biasa disebut lindu Australia.
Sehingga menyebabkan satu gerakan konvergensi lempengan bumi dasar laut pecah dan turun ke lapisan bumi bawah, yang disebabkan kondisi air di bawah laut mendidih.
Dari data bank BMKG, banyaknya gempa yang terjadi di Indonesia karena pulau di seluruh Indonesia berada tepat diatas lempengan bumi, yang menghubungkan Samudra Hindia, Euroasia dan Samudera Pasifik.
“Hal itu sangat dimungkinkan terjadinya gempa bumi dasar laut dengan skala ringan sampai sedang, tak terkecuali di wilayah laut Jawa bagian selatan,” kata Suwardi.
Suwardi memprediksi beberapa pekan ke depan gempa bumi dengan skala ringan hingga sedang di kedalaman 10 hingga 30 kilometer, akan sering terjadi di beberapa wilayah Jawa bagian selatan.
“Khususnya di wilayah seperti Banyuwangi, Probolinggo, Malang selatan dan Pacitan,” ujar Suwardi.
Sementara itu, pasca terjadinya gempa bumi berkekuatan magnitude 4,4 mengguncang Blitar Jawa Timur, BMKG Juanda memprediksi tinggi gelombang air laut terpantau masih kondusif dengan ketinggian gelombang mencapai 2 meter.